Saturday, 19 November 2011

ANAK 8 TAHUN MENDAPAT EMAS DALAM SEA GAME 2011



PALEMBANG, KOMPAS.com — Kejutan luar biasa terjadi di arena SEA Games XXVI/2011, Kamis (17/11/11). Dari cabang olahraga ski air, lahirlah seorang bintang yang sebelumnya mungkin kurang diperhitungkan, yaitu Aaliyah Yoong Hanifah. Di usianya yang baru delapan tahun, anak kecil tersebut berhasil menyabet medali emas.
Tak ayal, Aaliyah mencetak sejarah baru untuk pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini. Dia tercatat sebagai atlet termuda yang pernah menyabet medali emas di event dua tahunan tersebut.
Dalam perlombaan final, Aaliyah yang terlihat jauh lebih pendek dan kecil dibandingkan kontestan lain mencatat poin 2.810 pada putaran pertama, sebelum dipertajam lagi menjadi 2.960 pada putaran kedua. Alhasil, bocah kelahiran 16 Juli 2003 ini berhak menyandang predikat juara.
"Saya percaya diri. Saya hampir kehilangan keseimbangan pada putaran pertama, tetapi beruntung hal itu tidak terjadi," ujar Aaliyah.
Aaliyah berhasil menyingkirkan pesaingnya dari Thailand, Sareeya Promsuntisit, yang berhak meraih medali perak setelah menuai 2.410 poin di putaran pertama dan 2.570 di putaran kedua, serta mengalahkan kompatriotnya, Phillipa Yoong-Barly, yang mendapatkan medali perunggu dengan raihan 1.890 poin (di putaran pertama), dan 1.860 poin di putaran kedua.
Ayah Aaliyah, Hanifah Yoong, mengatakan, putrinya sudah menekuni olahraga air tersebut sejak usia lima tahun. Maka, bukan mustahil jika Aaliyah berhasil menorehkan hasil fantastis tersebut.
"Kami tidak ingin terlalu menekannya dengan keras karena dia masih anak-anak. Kami tidak ingin dia tertekan. Tetapi dia sangat menikmati latihan, dan seperti kecanduan dengan olahraga ini," jelas sang ayah, yang menambahkan bahwa meskipun putrinya latihan lima kali dalam seminggu, tetapi masih punya waktu bermain dengan teman-temannya.

kompas.com

SEORANG GURU PEMILIK SITUS PORNO



STOCKTON, KOMPAS.com — Adalah hal lumrah jika seorang guru memiliki pekerjaan sampingan selain mengajar. Namun, lain ceritanya jika guru punya pekerjaan lain sebagai operator situs porno.
Itulah yang dialami oleh Heidi Kaeslin (35), seorang guru pendidikan khusus di Lincoln High School, Stockton, California, Amerika Serikat. Mantan pelatih sepak bola wanita itu diduga bekerja sama dengan mantan polisi dalam menjalankan sebuah situs porno.
Kasus ini terungkap setelah suami Kaeslin yang curiga terhadap adanya sejumlah nama domain situs yang didaftarkan dengan alamat rumah mereka. Salah satu situs tersebut menggunakan nama domain yang dicurigai berisi pornografi para guru. Maka dari itu, melaporlah sang suami ke sekolah tempat istrinya bekerja.
Setelah diselidiki, ternyata diketahui bahwa Kaeslin menggunakan laptop di sekolahnya untuk mengoperasikan situs panas tersebut. Seorang pakar komputer dilibatkan langsung untuk memeriksa isi laptop Apple yang dipakai oleh Kaeslin. Pengelola sekolah kemudian memberikan skors sementara kepada Kaeslin sampai investigasi terhadap situs itu selesai.
Rekanan Kaeslin, Richard Fields, mengaku bahwa dia memang mengembangkan sejumlah situs, termasuk situs porno yang dikelola oleh Kaeslin. Namun, Fields menyebutkan bahwa keterlibatan Kaeslin di situs itu dibatasi. Fields juga menyebutkan bahwa situs itu telah ditutup.
Koran lokal Stockton Record melaporkan bahwa Fields dan Kaesling seperti dua orang yang menjalin hubungan mesra. Kaeslin sudah bekerja sebagai guru di sekolah itu sejak 2002, sementara Fields pensiun dari kepolisian pada Mei 2011, lalu bekerja di sekolah yang sama dengan Kaeslin.
Dewan sekolah akan mengadakan pertemuan pada bulan depan untuk menentukan apakah mereka akan tetap mempertahankan Kaeslin atau memecatnya.

kompas.com

Saturday, 12 November 2011

BIODATA ANIME NARUTO

















kalian penggemar anime ? kalian pasti tau dong anime naruto ? nak dalam artikel ini saya akan memberi sedikit informasi tentang biodata tokoh-tokoh dalam anime naruto. tetapi maaf karena informasi gambar tentang tokoh-tokoh dalam anime naruto ini belumlah lengkap.

Thursday, 3 November 2011

BAHAYA SISTEM OPERASI ANDROID BAGI MANUSIA

kalian pasti kenal dengan suatu sistem yang disebu sistem oprasi Android. jika belum tahu, inilah sedikit ulasan tentang android. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler (wikipedia).

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Dibalik populernya Sistem ini, sebenarnya Android memiliki bahaya yang mengancam jiwa. Salah satu penyebab bahayanya Android adalah karena tidak di pergunakan di suatu ruangan terbuka. inilah, mengapa android menjadi sangat berbahaya. . . .













Tuesday, 1 November 2011

MAKALAH TENTANG IKLIM, GEOGRAFI




1.perubahan iklim
Iklim didefininisikan sebagai keadaan rata-rata cuaca di tempat yang luas dalam waktu yang sangat lama. Sedangkan definisi perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektorkehidupan manusia.
Indonesia mempunyai karakteristik khusus, baik dilihat dari posisi, maupun keberadaanya, sehingga mempunyai karakteristik iklim yang spesifik. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut. Namun sekarang, iklim di Indonesia menjadi lebih hangat. Iklim tersebut telh berubah sejak abad 20. Suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0,3oC sejak 1900. Curah hujan tahunan telah turun sebesar 2 hingga 3 persen di wilayah Indonesia dalam abad ini. Curah hujan di beberapa bagian wilayah Indonesia ini dipengaruhi kuat oleh kejadian El-Nino. Di lain hal, IPCC juga mengungkapkan bahwa selama 100 tahun terakhir (1906-2005) temperatur permukaan bumi rata-rata telah naik sekitar 0,74oC dengan pemanasan yang lebih besar pada daratan dibandingkan dengan lautan. Tingkat pemanasan rata-rata selama 50 tahun terakhir hampir dua kali lipat dari yang terjadi pada 100 tahun terakhir.
            Salah satu hal yang mempengaruhi adanya perubahan iklim tersebut adalah Efek Rumah Kaca yang merupakan hasil dari penyerapan energi oleh gas-gas tertentu yang terdapat di atmosfer dan meradiasikan kembali sebagian dari paanas tersebut ke bumi. Tanpa adanya efek rumah kaca yang alami, suhu di permukaan bumi aka berada pada angka -18oC, bukan seperti suhu saat ini. Setiap gas rumah kaca mempunyai efek pemanasan global yang berbeda. Pemanasan global merupakan peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global.
            Perubahan iklim merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari dan memberikan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan. Indonesia beresiko mengalami kerugian yang signifikan terhadap perubahan iklim tersebut. Karena keberadaannya pulasebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kekeringan yang semakin panjang, frekuensi peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering, dan curah hujan tinggi yang berujung pada bahaya banjir besar; -semuanya merupakan contoh dari dampak perubahan iklim.  Terendamnya sebagian daratan negara, -seperti yang terjadi di Teluk Jakarta-, telah mulai terjadi.  Demikian pula, keberagaman spesies hayati yang sangat kaya dimiliki Indonesia juga berada dalam resiko yang sangat besar.  Pada gilirannya, hal ini akan membawa efek yang merugikan bagi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, sehingga berujung kepada terciptanya ancaman atas ketersediaan pangan dan penghidupan.
            Perubahan iklim tersebut, salah satunya pemanasan global juga akan menaikkan level permukaan air laut, sehingga menggenangi daerah pesisir produktif yang sekarang digunakan sebagai lahan pertanian.  Misalnya, di daerah Karawang, Jawa Barat, suplai beras lokal akan mengalami reduksi besar sebagai dampak dari penggenangan tersebut.  Juga, kerugian dari sektor produksi ikan dan udang di daerah yang sama dapat mencapai angka sebesar lebih dari 7.000 ton.  Jika prediksi ini menjadi nyata, beribu-ribu petani di kawasan tersebut harus mencari sumber penghidupan yang lain.
            Tak hanya itu, perubahan iklim juga akan meningkatkan dampak buruk dari wabah penyakit yang ditularkan melalui air atau vektor lain seperti nyamuk.  Pada akhir dekade 1990an, El Nino dan La Nina diasosiasikan dengan wabah malaria dan DBD.  Akibat dari meningkatnya temperatur, malaria kini juga mengancam daerah yang sebelumnya tak tersentuh karena suhu dingin, seperti dataran tinggi Irian Jaya (2013 m. di atas permukaan laut) pada tahun 1997 (Climate Hotmap).  Riset juga telah mengkonfirmasi hubungan antara peningkatan temperatur dan mutasi virus DBD.  Ini berarti kasus-kasus DBD yang ada menjadi lebih sulit ditangani dan menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
            Masalah  kesehatan lainnya juga dapat diperparah karena perubahan iklim.  Contohnya, manusia dengan penurunan fungsi jantung sangat mungkin menjadi lebih rentan dalam cuaca yang panas karena mereka membutuhkan energi lebih untuk mendinginkan tubuh mereka.  Suhu panas juga dapat mencetuskan masalah pernapasan.  Konsentrasi zat ozone di level permukaan tanah akan meningkat karena pemanasan suhu.  Ini akan menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru manusia.


2. Dampak Perubahan Iklim
Tentu saja dari perubahan iklim ini dapat menimbulkan dampak negative. Untuk Indonesia sendiri, ada sejumlah dampak perubahan iklim seperti :
1. Ekosistem
- Kemungkinan punahnya 20-30 persen spesies tanaman dan hewan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5-2,5 derajat Celcius.
- Bertambahnya CO2 di atmosfer akan meningkatkan tingkat keasaman laut. Hal ini berdampak negative pada organisme-organisme laut seperti terumbu karang dan spesies-spesies yang hidupnya bergantung pada organisme tersebut.

2. Pangan dan hasil hutan
- Diperkirakan produktivitas pertanian didaerah tropis akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global antara1-2 derajat Celcius, sehingga meningkatkan resiko bencana kelaparan.
- Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir akan memberikan dampak negative pada produksi local terutama pada penyediaan pangan di subtropics dan tropis.

3. Pesisir dan dataran rendah
- Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi pantai dan naiknya permukaan air laut. Kerusakan pesisir akan diperparah oleh tekanan manusia didaerah pesisir.
- Diperkirakan tahun 2080, jutaan orang akan terkena banjir setiap tahun karena naiknya permukaan air laut. Resiko terbesar adalah dataran rendah yang padat penduduknya dengan tingkat adaptasi yang rendah. Penduduk yang paling terancam adalah yang berada di delta-delta Asia dan Afrika, namun yang paling rentan adalah penduduk di pulau-pulau kecil.

4. Sumber dan Manajemen air tawar
- Rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air didaerah subpolar dan daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat 10-40 persen.
- Sementara didaerah subtropics dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang 10-30 persen, sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.

5. Industri, permukiman dan masyarakat
- Industri, permukiman dan masyarakat yang paling rentan umumnya berada didaerah pesisir dan bantaran sungai, serta mereka yang ekonominya terkait erat dengan sumber daya yang sensitive terhadap iklim, serta mereka yang tinggal didaerah-daerah yang sering dilanda bencana ekstrem, dimana urbanisasi berlangsung dengan cepat.
- Komunitas miskin sangat rentan karena kapasitas beradaptasi yang terbatas,serta kehidupan mereka sangat tergantung kepada sumberdaya yang mudah terpengaruh oleh iklim seperti persediaan air dan makanan.
6. Kesehatan
- Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.

Meski tingkat emisi GRK terus meningkat, ada banyak peluang untuk menguranginya. Salah satu cara melalui perubahan gaya hidup dan pola konsumsi. IPCC memberikan rekomendasi kebijakan dan instrument yang dinilai efektif menurunkan emisi GRK, seperti :
Sektor Energi
- Mengurangi subsidi bahan bakar fosil.
- Pajak karbon untuk bahan bakar fosil.
- Kewajiban menggunakan energi terbarukan.
- Penetapan harga listrik bagi energi terbarukan.
- Subsidi bagi produsen

Sektor Transportasi
- Kewajiban ekonomi bahan bakar, penggunaan biofuel dan standar CO2 untuk alat transportasi jalan raya.
- Pajak unstuck plebeian endbrain, STNK, bahan bakar serta tarif penggunaan jalan dan parker.
- Merancang kebutuhan transportasi melalui regulasi penggunaan lahan serta perencanaan infrastruktur.
- Melakukan investasi pada fasilitas angkutan umumdan transportasi tak bermotor.

Sektor Gedung
- Menerapkan standard dan pemberian label pada berbagai peralatan.
- Sertifikasi dan regulasi gedung
- Program-program demand side management.
- Percontohan oleh kalangan pemerintah termasuk pengadaan.
- Insentif untuk energy services company.

Sektor Industri
- Pembuatan standar
- Subsidi, pajak untk kredit.
- Izin yang dapat diperjualbelikan
- Perjanjian sukarela.

Sektor pertanian
- Insentif financial serta regulasi-regulasi untuk memperbaiki manajemen lahan, mempertahankan kandungan karbon didalam tanah, penggunaan pupuk dan irigasi yang efisien.

Sektor kehutanan
- Insentif financial (nasional dan internasional) untuk memperluas area hutan, mengurangi deforestasi, mempertahankan hutan, serta manajemen hutan.
- Regulasi pemanfaatan lahan serta penegakan regulasi tersebut.

Sektor manajemen limbah
- Insentif financial untuk manajemen sampah dan limbah cair yang lebih baik.
- Insentif atau kewajiban meggunakan energi terbarukan.
- Regulasi manajemen limbah.
Selain itu kita sebagai masyarakat dapat melakukan upaya pengurangan emisi seperti :
- Gunakan penerangan secara efisien dan efektif. Penggunaan lampu hemat energi dan jadwal penerangan rumah yang tepat
- Gunakan peralatan elektronik, seperti komputer,TV, radio dan AC, seperlunya saja.
- Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
- Maksimalkan penggunaan kendaraan umum dan jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, upayakan untuk berbagi dengan mereka yang memiliki tujuan sama.
- Berjalan kaki maupun memanfaatkan angkutan tak bermotor untuk jarak dekat.
- Jika harus memiliki kendaraan pribadi, pilih yang penggunaan bahan bakarnya lebih hemat dengan jenis bahan bakar yang lebih bersih.
- Kejelian dalam memilih produk merupakan bantuan besar dalam mengendalikan emisi GRK. Secara keseluruhan, produk lokal akan memberikan emisi GRK yang lebih kecil
- dibandingkan produk impor. Sebab produk impor akan mengemisikan GRK dalam proses transportasinya dari negara asal ke negara tujuan.
- Jangan lupa, tanamlah pohon di sekitar lingkungan anda tinggal. Selain berguna untuk
- menyegarkan udara di sekitarnya, pepohonan juga berfungsi untuk menyerap emisi GRK.
Perubahan iklim jelas menyengsarakan kehidupan umat manusia. Kerugian materi dan juga korban nyawa adalah akibat yang harus kita terima. Oleh karena itu, sudah saatnya kita, pemerintah, industri dan masyarakat, bahu-membahu berupaya untuk menghambat terjadinya perubahan iklim.

KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun karya ilmiah ini.saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Bapak ……………….. selaku Kepala Sekolah Menengah Negeri …………….
2.      Ibu ………... selaku Guru Bahasa Indonesia
3.      Ibu ………... selaku Guru Bahasa Indonesia
4.      Teman-teman yang telah membantu terselesainya karya tulis ilmiah ini

 Karya ilmiah ini berjudul “Pengelolaan Lingkungan Dikalangan Siswa Kelas XI SMA N 1 Bantul”.
Karya ilmiah ini dikembangkan sebagai bagian dalam rangka memenuhi tugas bahasa Indonesia kelas sebelas SMA N ……..

Pada karya tulis ilmiah ini penulis telah banyak mendapat info-info dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kalangan pelajar di Indonesia



                                                                                                               Bantul, 27 april 2011



                                                                                                                          Penulis

LEMBAR PENGESAHAN






Judul Karya Tulis Ilmiah



PEMGELOLAAN LINGKUNGAN DIKALANGAN SISWA KELAS XI SMAN ……….


    Disusun oleh :

nama                : …………..
kelas                :
no                    :


Karya ilmiah ini telah disetujui dan disahkan pada :


hari /tanggal     :
tempat              : SMA N 1 …………….




     
Mengetahui,

     
                                                                         Guru Pembimbing                                                   






                                                                                ……………...                                             



BAB I PENDAHULUAN
1.            Latar Belakang Masalah
Pada masa globalisasi ini tidak sedikit dari siswa SMA yang kesadaran lingkungannya rendah. Mulai dari tindakan yang kecil sampai tindakan yang besar. Mulai dari individu sampai kelompok. Sesungguhnya lingkungan alam kita ini sudah kotor dan tidak sehat. Banyak penykit yang telah timbul dari sampah-sampah terseut. Padahal jika kita bias kreatif dan peduli lingkungan, maka lingkungan kita ini bias kembali bersih dan sehat kembali. Selain menimbulkan penyakit, sampah-sapah ini juga dapat menambah efek rumah kaca. Sebagai calon penerus bangsa maka kita harus bisa menjaga lingkungan kita agar kelak dapat dinikmati anak cucu kita. Maka dari itu mari kita kaji lagi masalah sampah.

2.            Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah cara mengelola sampah dan manfaatnya?
2.      Apakah dampak dan cara mencegah pencemaran  lingkungan kita ?
3.      Apakah tanggapan dan perilaku anak kelas XI SMAN 1 Bantul tentang lingkungan mereka?

3.            Tujuan
1.      Untuk mengethui cara-cara mengolah sampah yang benar dan manfaat pengolahan tersebut.
2.      Mengetahui dampak dan penangulangan pencemaran lingkungan.
3.      Agar kita dapat mengetahui tanggapan dan perilaku anak kelas XI SMAN 1 Bantul lingkungan mereka.

4.            Manfaat Penelitian
1.      Untuk siswa, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.
2.      Dapat member informasi bagi pembaca tentang pencemaran lingkungan.
3.      Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan akan rendahnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan penangulangannya.
4.      Bagi peneliti, karya ilmiah ini akan menjadi sebuah kajian tentang kebersihan lingkungan.


5.            Metodelogi Penelitian
1.      Metode Refrensi, atau metode mencari bahan-bahan dengan mencari sumber-sumber terpercaya yang berupa browsing diinternet dan dari buku.
2.      Metode questioner, atau metode dengan membagikan angket pertnyaan kepada sampel dengan jumlah yang telah ditetapkan. Metode ini dilakukan pada:
-          Lokasi penelitian
            Lokasi penelitian berada di SMA NEGERI …………… yang beralamat di Jalan ……………….. Yogyakarta khususnya kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2010/2011.

-          Waktu penelitian
            waktu penelitian Penelitian ini berlangsung kurang lebih 3 minggu. Dimulai dari awal perencanaan dan penentuan tema. Satu minggu untuk mencari referensi, satu minggu lagi untuk pembuatan angket dan penyebaran angket dan satu minggu terakhir untuk penyusunan hasil penelitian dari sampel.

-          Sampel penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan 30 angket questioner untuk siswa kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2010/2011 di SMA NEGERI …………….

-          Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang diinginkan, pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan cara :
o   Membuat angket yang kemudian disebarkan kepada 22 siswa kelas XI IPA 4 tahun pelajaran 2010/2011 SMA NEGERI ………….
o   Analisis data questioner.

3.      Metode hipotesis, atau metode dengan mencari jawaban berdasarkan pemikiran dari penulis. Metode ini menggunakan questioner tersebut sebagai suatu kajian untuk menciptakan suatu hipotesis.























BAB II KAJIAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN
1.      Pengelolaan Sampah Dan Manfaatnya
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
1.1 Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
a.       mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
b.      mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
1.2 Metode Pembuangan
a.       Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

     Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah) Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
b.      Metode Daur Ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

a)      Pengolahan kemabali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
b)      Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
c.       Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
2.      Dampak dan Cara Mencegah Pencemaran Sampah
Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negative pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah antara lain :
1.      Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
2.      Penyebab Penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria.
3.      Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got di musim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampaj di sungai dihilangkan.
4.      Dampak Sosial Terhadap masyarakat

1)      Kerukunan
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya dan mencemari ligkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.
Misalnya pada awalnya tetangga yang merasa dirugikan melaporkan kepada RT atau yang berwenang. Selanjutnya ketua RT pejabat memanggil warganya untuk bermusyawarah dan mengadakan penyuluhan kebersihan. Akhirnya perlu diadakan gotong royong melakukan pembersihan lingkungan agar setia warga merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya.
2)      Kesanggupan
Setiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah yang terurai dan yang tidak teruai, menjaga kebersihan lingkungannya, dan tidak membuang sampah yang tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3) ke sembaranga tempat. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan, juga bukan merupakan pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Maka yang dipentingkan adalah kesadaran dan kesanggupan.
5.      Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosek Ekonomi
· Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat ; bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buuk karena sampah bertebaran dimana-mana.
· Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan.
· Pengelolaan sampah tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan-pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak mau kerja, rendahnya produktivitas)

3.      Analisis Perilaku Anak Kelas XI SMAN 1 Bantul tentang Kebersihan lingkungan
Kesadaran akan kebersihan lingkungan
Berdasarkan questioner-questioner yang telah terkumpul maka dapat dibuat data kuantitatif dengan 26 data dalam bentuk tabel sebagai berikut:
1
Siswa yang membuang sampah pada tempatnya
22 siswa
2
Siswa dengan kesadaran membuang sampah pada tempatnya
20 siswa
3
Siswa yang memilah-milah sampah organic dan anorganik
7 siswa
4
Siswa yang memanfaatkan sampah
5 siswa
5
Siswa yang tahu dampak dari membuang sampah sembarangan
24 siswa
6
Siswa yang senang jika lingkungannya bersih
26 siswa
Jadi dapat dihitung:
a.       Rata-rata
=Jumlah data dalam tabel : 6
=104 : 6
=17,3 dibulatkan menjadi 17
b.      Median (nilai tengah)
=Jumlah data dalam tabel : 2
=104 : 2
=52
c.       Modus (nilai yang paling banyak muncul)
Adalah no 6 atau “siswa yang senang jika lingkungannya bersih” dengan nominal 26 siswa.

d.      Quartile
                                                                                      i.      Quartile 2 adalah (26+1) : 2 = 13,5
                                                                                    ii.      Quartile 1 adalah (13,5+1) : 2 = 7,25 dibulatkan 7
                                                                                  iii.      Quartile 3 adalah 13,5 + 7,25 = 20,75 dibulatkan 21
Dari data quartile dapat dibuat pernyataan sebagai berikut:
-          1-7             = buruk
-          8-13           = cukup
-          14-21         = baik
-          22-26         = sangat baik

Jadi dari data kuantitatif tersebut dapat diambil berbagai kesimpulan yaitu:
·         Mayoritas siswa (lebih dari rata-rata) membuang sampah pada tempatnya. Jadi untuk membuang sampah pada tempatnya berpredikat “sangat baik”.
·         Sebagian besar siswa (lebih dari rata-rata) memiliki kesadaran membuang sampah pada tempatnya tanpa terikat peraturan. Jadi kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya berpredikat “baik”.
·         Minoritas siswa (kurang dari rata-rata) memilah-milah sampah organic dan anorganik. Jadi sifat siswa yang memilah-milah sampah organic dan anorganik berpredikat “buruk”.
·         Minoritas siswa (kurang dari rata-rata) memanfaatkan sampah. Jadi siswa yang memanfaatkan sampah berpredikat “buruk”.
·         Mayoritas siswa (lebih dari rata-rata) tahu dampak dari membuang sampah sembarangan. Jadi tingkat pengetahuan siswa tentang dampak dari membuang sampah sembarangan berpredikat “sangat baik”.
·         Mayoritas siswa (lebih dari rata-rata) senang jika lingkungannya bersih. Jadi harapan siswa untuk lingkungan yang bersih berpredikat “sangat baik”.






BAB IV PENUTUP
3.1    Kesimpulan
3.2    Kritik dan Saran