Tuesday, 1 November 2011

KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun karya ilmiah ini.saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Bapak ……………….. selaku Kepala Sekolah Menengah Negeri …………….
2.      Ibu ………... selaku Guru Bahasa Indonesia
3.      Ibu ………... selaku Guru Bahasa Indonesia
4.      Teman-teman yang telah membantu terselesainya karya tulis ilmiah ini

 Karya ilmiah ini berjudul “Pengelolaan Lingkungan Dikalangan Siswa Kelas XI SMA N 1 Bantul”.
Karya ilmiah ini dikembangkan sebagai bagian dalam rangka memenuhi tugas bahasa Indonesia kelas sebelas SMA N ……..

Pada karya tulis ilmiah ini penulis telah banyak mendapat info-info dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kalangan pelajar di Indonesia



                                                                                                               Bantul, 27 april 2011



                                                                                                                          Penulis

LEMBAR PENGESAHAN






Judul Karya Tulis Ilmiah



PEMGELOLAAN LINGKUNGAN DIKALANGAN SISWA KELAS XI SMAN ……….


    Disusun oleh :

nama                : …………..
kelas                :
no                    :


Karya ilmiah ini telah disetujui dan disahkan pada :


hari /tanggal     :
tempat              : SMA N 1 …………….




     
Mengetahui,

     
                                                                         Guru Pembimbing                                                   






                                                                                ……………...                                             



BAB I PENDAHULUAN
1.            Latar Belakang Masalah
Pada masa globalisasi ini tidak sedikit dari siswa SMA yang kesadaran lingkungannya rendah. Mulai dari tindakan yang kecil sampai tindakan yang besar. Mulai dari individu sampai kelompok. Sesungguhnya lingkungan alam kita ini sudah kotor dan tidak sehat. Banyak penykit yang telah timbul dari sampah-sampah terseut. Padahal jika kita bias kreatif dan peduli lingkungan, maka lingkungan kita ini bias kembali bersih dan sehat kembali. Selain menimbulkan penyakit, sampah-sapah ini juga dapat menambah efek rumah kaca. Sebagai calon penerus bangsa maka kita harus bisa menjaga lingkungan kita agar kelak dapat dinikmati anak cucu kita. Maka dari itu mari kita kaji lagi masalah sampah.

2.            Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah cara mengelola sampah dan manfaatnya?
2.      Apakah dampak dan cara mencegah pencemaran  lingkungan kita ?
3.      Apakah tanggapan dan perilaku anak kelas XI SMAN 1 Bantul tentang lingkungan mereka?

3.            Tujuan
1.      Untuk mengethui cara-cara mengolah sampah yang benar dan manfaat pengolahan tersebut.
2.      Mengetahui dampak dan penangulangan pencemaran lingkungan.
3.      Agar kita dapat mengetahui tanggapan dan perilaku anak kelas XI SMAN 1 Bantul lingkungan mereka.

4.            Manfaat Penelitian
1.      Untuk siswa, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.
2.      Dapat member informasi bagi pembaca tentang pencemaran lingkungan.
3.      Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan akan rendahnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan penangulangannya.
4.      Bagi peneliti, karya ilmiah ini akan menjadi sebuah kajian tentang kebersihan lingkungan.


5.            Metodelogi Penelitian
1.      Metode Refrensi, atau metode mencari bahan-bahan dengan mencari sumber-sumber terpercaya yang berupa browsing diinternet dan dari buku.
2.      Metode questioner, atau metode dengan membagikan angket pertnyaan kepada sampel dengan jumlah yang telah ditetapkan. Metode ini dilakukan pada:
-          Lokasi penelitian
            Lokasi penelitian berada di SMA NEGERI …………… yang beralamat di Jalan ……………….. Yogyakarta khususnya kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2010/2011.

-          Waktu penelitian
            waktu penelitian Penelitian ini berlangsung kurang lebih 3 minggu. Dimulai dari awal perencanaan dan penentuan tema. Satu minggu untuk mencari referensi, satu minggu lagi untuk pembuatan angket dan penyebaran angket dan satu minggu terakhir untuk penyusunan hasil penelitian dari sampel.

-          Sampel penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan 30 angket questioner untuk siswa kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2010/2011 di SMA NEGERI …………….

-          Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang diinginkan, pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan cara :
o   Membuat angket yang kemudian disebarkan kepada 22 siswa kelas XI IPA 4 tahun pelajaran 2010/2011 SMA NEGERI ………….
o   Analisis data questioner.

3.      Metode hipotesis, atau metode dengan mencari jawaban berdasarkan pemikiran dari penulis. Metode ini menggunakan questioner tersebut sebagai suatu kajian untuk menciptakan suatu hipotesis.























BAB II KAJIAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN
1.      Pengelolaan Sampah Dan Manfaatnya
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
1.1 Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
a.       mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
b.      mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
1.2 Metode Pembuangan
a.       Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

     Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah) Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
b.      Metode Daur Ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

a)      Pengolahan kemabali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
b)      Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
c.       Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
2.      Dampak dan Cara Mencegah Pencemaran Sampah
Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negative pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah antara lain :
1.      Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
2.      Penyebab Penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria.
3.      Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got di musim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampaj di sungai dihilangkan.
4.      Dampak Sosial Terhadap masyarakat

1)      Kerukunan
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya dan mencemari ligkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.
Misalnya pada awalnya tetangga yang merasa dirugikan melaporkan kepada RT atau yang berwenang. Selanjutnya ketua RT pejabat memanggil warganya untuk bermusyawarah dan mengadakan penyuluhan kebersihan. Akhirnya perlu diadakan gotong royong melakukan pembersihan lingkungan agar setia warga merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya.
2)      Kesanggupan
Setiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah yang terurai dan yang tidak teruai, menjaga kebersihan lingkungannya, dan tidak membuang sampah yang tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3) ke sembaranga tempat. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan, juga bukan merupakan pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Maka yang dipentingkan adalah kesadaran dan kesanggupan.
5.      Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosek Ekonomi
· Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat ; bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buuk karena sampah bertebaran dimana-mana.
· Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan.
· Pengelolaan sampah tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan-pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak mau kerja, rendahnya produktivitas)

3.      Analisis Perilaku Anak Kelas XI SMAN 1 Bantul tentang Kebersihan lingkungan
Kesadaran akan kebersihan lingkungan
Berdasarkan questioner-questioner yang telah terkumpul maka dapat dibuat data kuantitatif dengan 26 data dalam bentuk tabel sebagai berikut:
1
Siswa yang membuang sampah pada tempatnya
22 siswa
2
Siswa dengan kesadaran membuang sampah pada tempatnya
20 siswa
3
Siswa yang memilah-milah sampah organic dan anorganik
7 siswa
4
Siswa yang memanfaatkan sampah
5 siswa
5
Siswa yang tahu dampak dari membuang sampah sembarangan
24 siswa
6
Siswa yang senang jika lingkungannya bersih
26 siswa
Jadi dapat dihitung:
a.       Rata-rata
=Jumlah data dalam tabel : 6
=104 : 6
=17,3 dibulatkan menjadi 17
b.      Median (nilai tengah)
=Jumlah data dalam tabel : 2
=104 : 2
=52
c.       Modus (nilai yang paling banyak muncul)
Adalah no 6 atau “siswa yang senang jika lingkungannya bersih” dengan nominal 26 siswa.

d.      Quartile
                                                                                      i.      Quartile 2 adalah (26+1) : 2 = 13,5
                                                                                    ii.      Quartile 1 adalah (13,5+1) : 2 = 7,25 dibulatkan 7
                                                                                  iii.      Quartile 3 adalah 13,5 + 7,25 = 20,75 dibulatkan 21
Dari data quartile dapat dibuat pernyataan sebagai berikut:
-          1-7             = buruk
-          8-13           = cukup
-          14-21         = baik
-          22-26         = sangat baik

Jadi dari data kuantitatif tersebut dapat diambil berbagai kesimpulan yaitu:
·         Mayoritas siswa (lebih dari rata-rata) membuang sampah pada tempatnya. Jadi untuk membuang sampah pada tempatnya berpredikat “sangat baik”.
·         Sebagian besar siswa (lebih dari rata-rata) memiliki kesadaran membuang sampah pada tempatnya tanpa terikat peraturan. Jadi kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya berpredikat “baik”.
·         Minoritas siswa (kurang dari rata-rata) memilah-milah sampah organic dan anorganik. Jadi sifat siswa yang memilah-milah sampah organic dan anorganik berpredikat “buruk”.
·         Minoritas siswa (kurang dari rata-rata) memanfaatkan sampah. Jadi siswa yang memanfaatkan sampah berpredikat “buruk”.
·         Mayoritas siswa (lebih dari rata-rata) tahu dampak dari membuang sampah sembarangan. Jadi tingkat pengetahuan siswa tentang dampak dari membuang sampah sembarangan berpredikat “sangat baik”.
·         Mayoritas siswa (lebih dari rata-rata) senang jika lingkungannya bersih. Jadi harapan siswa untuk lingkungan yang bersih berpredikat “sangat baik”.






BAB IV PENUTUP
3.1    Kesimpulan
3.2    Kritik dan Saran

0 comments:

Post a Comment