Thursday 10 January 2013

PESERTA DIDIK (SISWA) DALAM SUDUT PANDANG BIMBINGAN DAN KONSELING

-->
PESERTA DIDIK DALAM SUDUT PANDANG BK

1.      PENGERTIAN PESERTA DIDIK
Menurut Sutari Imam Barnadip (1995), peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sementara konseli adalah orang yang membutuhkan arahan atau nasehat. Sementara itu setiap individu pastilah memiliki masalah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta didik atau dalam BK disebut dengan konseli adalah individu yang memiliki masalah tentang pengembangan potensi diri dalam proses dan ruang lingkup pendidikan.


2.      PESERTA DIDIK SEBAGAI PERSONA
Dalam pendidikan, peserta didik dipandang sebagai subjek (persona) yang otonom (individu yang memiliki kekuasaan sendiri dalam perkembangannya).  Sementara peserta didik memiliki ciri khas menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo (1994).
a.       Peserta didik memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
b.      Individu yang sedang berkembang
c.       Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan manusiawi
d.      Individu memiliki kemampuan untuk mandiri

3.      PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pertumbuhan pada diri peserta didik: bertambahnya tinggi badan, semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan organ fisik, organ panca indera, kekekaran tubuh, dan lain-lain yang menyangkut aspek fisik.
Perkembangan peserta didik: semakin optimalnya kemampuan cipta, rasa, karya, pengendalian emosi, kepekaan pemerkosaan, dan pematangan pribadi. aspek psikis seperti peserta didik, perkembangan spiritual.
5 Asas perkembangan pada diri pesera didik:
a.       Tubuhnya selalu berkembang sehingga semakin lama semakin dapat menjadi alat untuk menyatakan kepribadian.
b.      Anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, hal ini menyebabkan dia terikat kepada pertolongan orang dewasa.
c.       Anak membutuhkan pertolonan dan perlindungan serta membutukan pendidikan untuk kesejahteraan anak didik.
d.      Anak mempunyai dasar rekresi.
e.       Anak mempunyai golongan waktu.

4.      TEORI PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK
Ilmu ini juga harus dipahami oleh konselor, karena selain masalah mental, peserta didik juga ada yang mengalami kelainan fisik. Teori perkembangan dipelajari konselor untuk mengetahui tingkat kenormalan perkembangan fisik konseli.
Dalam perkembanga motoriknya, peserta didik mengikuti pola umum sebagai berikut:
a.       Continuity (berkelanjutan)
b.      Uniform sequece (kesamaan tahapan)
c.       Maturity (kematangan)
d.      From general to specificprocess (proses dari umum ke khusus)
e.       Dari gerak reflek bawaan ke arah terkoordinasi
f.       Chepalo-caudal direction (bagian atas berkembang lebih cepat disbanding bagian bawah)
g.      Proximo- distal (sumbu tubuh berkembang lebih daripada yang jauh)
h.      From bilateral to crosslateral coordinate (koordinasi organ lebih berkembang sebelum koordinasi bersilangan)

5.      TEORI PERKEMBANGAN BIOLOGIS PESERTA DIDIK

Umur  (tahun)
Fase Perkembangan
Perubahan Perilaku
0,0 – 1,0
Masa Oral
Mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamik
1,0 – 3,o
Masa Anal
Dorongan dan tahanan berpusat pada fungsi pembuangan kotoran
3,0 – 5,0
Masa Felis
Alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting
5,0 – 13,0
Masa Laten
Impuls-impuls cenderung terdesak  dan mengendap dalam bawah sadar
13,0 – 20,0
Masa Pubertas
Impuls-impuls mulai menonjol dan muncul kembali. Apabila bisa dipindahkan dan disublimasikan oleh das ich dengan baik maka ia bisa sampai pada masa kematangan.
20,0 ke atas
Masa Genital
Telah menjadi manusia dewasa dan siap terjun dalam kehidupan masyarakat luas.

6.      TEORI PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PESERTA DIDIK
Umur (tahun)
Fase perkembangan
Perubahan perilaku
0,0 – 2,0
Tahap Sensori Motor
Kemampuan berfikir baru melalui gerakan atau perbuatan,perkembangan panca indra sangat berpengaruh,keinginan terbesar adalah untuk menyentuh atau memegang.
2,0 – 7,0
Tahap Pra-operasional
Kemampuan skema kognitif masih terbatas,suka meniru oranglain,mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar,dan mampu mngekspresikan kalimat pendek secara efektif.
7,0 – 11,0
Tahap Operasional Kongkrit
Mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi,memiliki kemampuan berpikir sistematis mengenai benda dan peristiwa yang konkret.
11,0 – 14,0
Tahap Operasional Formal
Telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif, mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan.

7.      TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Umur (tahun)
Fase Perkembangan
Perubahan Perilaku
0,0 – 1,0
Trust vs Mistrust
Tahap pengembangan rasa percaya diri pada oranglain. Fokus terletak pada panca indra.
2,0 – 3,0
Autonomy vs Shame
Masa pemberontakan anak,tidak dapat dicegah begitu saja karena sedang mengembangkan motorik dan kognitif. Sangat terpengaruh oleh orang-orang di sekitarnya.
4,0 – 5,0
Inisiative vs Guilt
Banyak bertanya,mengalami perkembanngan ide,mengenali identitas diri. Penting,karena umumnya anak mulai merasakan secara psikologis pengaruh jenis kelamin.
6,0 – 11,0
Industry vs Inferionity
Sudah bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah,termotivasi untuk belajar,namun punya kecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut perhatian.
12,0 – 18/20
Ego-identity vs Role on fusion
Ingin mencari identitas diri,mulai ingin tampil memegan peran-peran sosial di masyarakat. Namun belum bisa memisahkan tugas dan peran yang berbeda.
18/19 – 30,0
Intimacy vs Isolation
Siap menjalani hubungan yang intim dengan oranglain,berumah tangga dengan pilihannya.
31 – 60
Generativity vs Stagnation
Munculnya kepedulian yang tukus terhadap sesama saat memasuki usia dewasa.
60 ke atas
Ego Integrity vs Putus asa
Mulai mengembangkan integritas dirinya.

8.      TEORI PERKEMBANGAN MENTAL PESERTA DIDIK
Menurut Lev Vigotsky teori perkembangan mental peserta didik dibagi menjadi dua konsep, yaitu
a.       Konsep zona of proximal development
Tingkat perkembangan sedikit diatas tingkat perkembangan seseorang pada saat ini.
b.      Konsep scaffolding
Perkembangan mental peserta didik dalam layanan bimbingan dan konseling adalah bahwa bimbingan dan konseling dalam bimbingannya bertujuan mengoptimalisasikan perkembangan sikis atau kejiwaan peserta didik.

9.      TEORI PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK
Istilah moral berasal dari bahasa latin “mores” yang berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, akhlak, ajaran tentang kesusilaan, dan tatacara dalam kehidupan.
Beberapa teori perkembangan moral peserta didik, antar lain:
·         John Dewey
1)      Tahap premoral
2)      Tahap conventional
3)      Tahap autonomous
·         Jean Piaget
1)      Tahap non-morality
2)      Tahap heteromous
3)      Tahap autonomous
·         Lawrence Kohlberg
1)      Tahap pre-conventional
-        Tingkat 1: moralitas heteronomus
-        Tingkat 2: moralitas individu dan timbal balik
2)      Tahap conventional
-        Tingkat 3: moralitas harapan saling antara individu
-        Tingkat 4: moralitas sistem sosial dan kata hati
3)      Tahap post-conventional
-        Tingkat 4,5:tingkat transisi sebelum sampai tingkat post-conventional
-        Tingkat 5 : moralitas kesejahteraan soaial dan hak-hak manusia
Perkembangan moral peserta didik dalam bimbingan konseling adalah bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling mempersiapkan dan membentuk peserta didik memiliki moralitas yang baik serta membantu peserta didik untuk mengontrol sifat dan perilakunya sendiri, sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dijunjung dalam lingkungan masyarakat. Untuk kelak dikemudian hari sebagai bekal bagi peserta didik untuk masuk dalam kehidupan bermasyarakat.   

10.  TIPOLOGI KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
Macam kepribadiian yang harus dimengerti konselor terhadap konseli adalah:
a.       Autonomy (mandiri)
b.      Affiliation (senang bergaul)
c.       Succurance (manja)
d.      Nurturacce (pemurah)
e.       Agression (agresif)
f.       Dominance (dominan)
g.      Achievement (semangat berprestasi)
            Kepribadian peserta didik dalam bimbingan dan konseling adalah layanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk mengembangkan kepribadian yang mereka miliki, sesuai dengan karakter dan karakteristik yang mereka punya masing-masing dengan menggunakan pengalaman-pengalaman dan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki agar terbentuk kepribadian yang baik dan sehat.

11.  KECERDASAN GANDA PESERTA DIDIK
Menurut Howard Gardner (1993), kecerdasan adalah kapasitas yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah dan membuat cara penyelesaiannya dalam konteks yang beragam dan wajar. Sedangkan kecerdasan seseorang itu bersifat jamak atau ganda.
Jadi, kecerdasan merupakan dasar diri dia sendiri (sejak lahir yang jumlahnya tak tentu) haru bisa dikembangkan oleh konselor atau dengan kata lain mengoptimalkan potensi peserta didik. Kecerdasan memiliki beberapa unsur, yaitu :
a.       Kecerdasan matematik
b.      Kecerdasan lingual
c.       Kecerdasan musikal
d.      Kecerdasan visual-spasial (respon tehadap dunia ruang-visual)
e.       Kecerdasan kinestetik (penggunaan tubuh sebagai wujud pengekspresian diri)
f.       Kecerdasan interpersonal (menangkap tujuan, motivasi, dan perasaan orang lain)
g.      Kecerdasan intrapersonal (menyadari diri)
h.      Kecerdasan natural (peka erhadap lingkungan alam)

12.  PESERTA DIDIK BERBAKAT
Bakat merupakan suatu kelebihan yang dimiliki oleh peserta didik yang mengarah pada aneka kemampuan. Sedangkan minat adalah keinginan yang berasal dari dalam diri peserta didik terhadap obyek atau aktivitas tertentu.
Jadi, peserta didik atau dalam BK itu sebagai konseli yang berbakat adalah seseorang yang memiliki berbagai kemampuan dalam dirinya ketika menyelesaikan suatu masalah.

1 comment:

  1. Do you realize there is a 12 word sentence you can say to your man... that will trigger deep emotions of love and impulsive attractiveness to you buried within his heart?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, admire and protect you with all his heart...

    12 Words Will Trigger A Man's Desire Impulse

    This instinct is so hardwired into a man's mind that it will make him work better than before to build your relationship stronger.

    In fact, triggering this dominant instinct is so essential to getting the best ever relationship with your man that as soon as you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You will instantly find him open his soul and mind for you in a way he haven't experienced before and he will distinguish you as the only woman in the world who has ever truly interested him.

    ReplyDelete