Wednesday 9 May 2012

TAJUK, BERITA, DAN ARTIKEL


Tajuk 1
Mengapresiasi Mobil Kiat Esemka
            Banyak pihak mengapresiasi kehadiran mobil Kiat Esemka. Mobil karya para siswa SMK yang 80% komponennya buatan dalam negeri ini bahkan ‘digadang-gadang’ menjadi mobil nasional, mobnas. Mobil buatan dalam negeri sebagai hasil rekayasa anak bangsa yang dapat dibanggakan.
            Kita mencatat, pejabat pemerintah yang mula pertama mengapresiasi Kiat Esemka adalah Walikota Surakarta, Joko Widodo. Ia segera memasang plat nomor merah AD 1 A sehingga mobil tersebut ‘resmi’ menjadi mobil dinasnya. Keputusan Joko Widodo diikuti sejumlah pejabat yang menyatakan memesan sejumlah mobil serupa untuk keperluan kendaraan dinas di lingkup instasinya.
            Kita mencatat pula, sepertinya agak janggal komentar Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo di tengah antusiasme banyak pihak mengapresiasi Kiat Esemka. Dari berbagai media kita memeroleh kesan, Pak Gubernur sepertinya kurang berkenan dengan keputusan Pak Joko Widodo. Mantan Pangkostrad ini menilai langkah Walikota Surakarta yang memasang plat nomor merah di mobil tersebut sebagai tindakan ‘sembrono’. Pasalnya Kiat Esemka belum lolos dari berbagai uji kelaikan.

Sumber : Kedaulatan Rakyat edisi Senin Pahing 9 Januari 2012 hal 12

Kalimat fakta :
·         Banyak pihak mengapresiasi kehadiran mobil Kiat Esemka.
·         Kita mencatat, pejabat pemerintah yang mula pertama mengapresiasi Kiat Esemka adalah Walikota Surakarta, Joko Widodo.
·         Ia segera memasang plat nomor merah AD 1 A sehingga mobil tersebut ‘resmi’ menjadi mobil dinasnya.
·         Keputusan Joko Widodo diikuti sejumlah pejabat yang menyatakan memesan sejumlah mobil serupa untuk keperluan kendaraan dinas di lingkup instasinya.
·         Mantan Pangkostrad ini menilai langkah Walikota Surakarta yang memasang plat nomor merah di mobil tersebut sebagai tindakan ‘sembrono’.
·         Pasalnya Kiat Esemka belum lolos dari berbagai uji kelaikan.

Kalimat opini:
·         Mobil karya para siswa SMK yang 80% komponennya buatan dalam negeri ini bahkan ‘digadang-gadang’ menjadi mobil nasional, mobnas.
·         Mobil buatan dalam negeri sebagai hasil rekayasa anak bangsa yang dapat dibanggakan.
·         Kita mencatat pula, sepertinya agak janggal komentar Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo di tengah antusiasme banyak pihak mengapresiasi Kiat Esemka.
·         Dari berbagai media kita memeroleh kesan, Pak Gubernur sepertinya kurang berkenan dengan keputusan Pak Joko Widodo.
Pertanyaan
1)      Siapa pejabat pemerintah yang pertama kali mengapresiasi mobil Kiat Esemka? Pejabat pemerintah yang pertama kali mengapresiasi mobil Kiat Esemka adalah Walikota Surakarta, Joko Widodo.
2)      Mengapa Gubernur Jawa Tengah menilai tindakan Walikota Surakarta sebagai tindakan yang ‘sembrono’? Karena secara resmi memasang plat nomor kendaraan pada mobil Kiat Esemka padahal belum lolos dari uji kelaikan.

Tajuk 2
Tinjau Kembali ‘Car Free Day’

            Sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang terus mempertahankan kawasan bebas kendaraan bermotor di kompleks Balaikota setiap hari Jum’at, layak mendapat apresiasi tinggi oleh masyarakat. Hal itu menunjukkan konsistensi terhadap implementasi suatu kebijakan, yang memerlukan komitmen. Pemkot Yogyakarta dalam hal ini perlu mendapat two thumbs atau dua jempol untuk apresiasi pada semangat penegakan peraturan.
            Pemberlakuan Pemkot bebas kendaraan bermotor tersebut, sebenarnya sudah lama yaitu Sejak terbit Surat Edaran Walikota Yogyakarta nomor 6556/30/SE/2008 tertanggal 21 Mei 2008. Waktu itu masyarakat dikenalkan pada program ‘Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe (Segosegawe)’ jauh sebelum Jakarta memberlakukan car free day pada Sabtu dan Minggu. Segosegawe ternyata memiliki gema yang cukup besar. Semangat back to nature  atau semangat ‘hijau’ dari Yogyakarta itu menginspirasi kota lain. Ini menunjukkan apa yang dikumandangkan dari Yogyakarta, akan cepat mendapat respons. Andai mau jujur, tak hanya dalam sosialisasi nilai bebas motor. Tetapi juga dalam hal lain, khususnya terkait nilai dan kebudayaan.
Sumber : Kedaulatan Rakyat edisi Rabu Legi 18 Januari 2012 hal 12

Kalimat fakta :
·         Pemberlakuan Pemkot bebas kendaraan bermotor tersebut, sebenarnya sudah lama yaitu Sejak terbit Surat Edaran Walikota Yogyakarta nomor 6556/30/SE/2008 tertanggal 21 Mei 2008.
·         Waktu itu masyarakat dikenalkan pada program ‘Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe (Segosegawe)’ jauh sebelum Jakarta memberlakukan car free day pada Sabtu dan Minggu.
·         Semangat back to nature  atau semangat ‘hijau’ dari Yogyakarta itu menginspirasi kota lain.
Kalimat opini :
·         Sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang terus mempertahankan kawasan bebas kendaraan bermotor di kompleks Balaikota setiap hari Jum’at, layak mendapat apresiasi tinggi oleh masyarakat.
·         Hal itu menunjukkan konsistensi terhadap implementasi suatu kebijakan, yang memerlukan komitmen.
·         Segosegawe ternyata memiliki gema yang cukup besar. Ini menunjukkan apa yang dikumandangkan dari Yogyakarta, akan cepat mendapat respons.
·         Andai mau jujur, tak hanya dalam sosialisasi nilai bebas motor.
·         Pemkot Yogyakarta dalam hal ini perlu mendapat two thumbs atau dua jempol untuk apresiasi pada semangat penegakan peraturan.
Pertanyaan :
1)      Kapan Pemkot mulai memberlakukan program bebas kendaraan bermotor? Sejak terbit Surat Edaran Walikota Yogyakarta nomor 6556/30/SE/2008 tertanggal 21 Mei 2008.
2)      Mengapa Pemkot Yogyakarta layak mendapat apresiasi? Karena sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang terus mempertahankan kawasan bebas kendaraan bermotor di kompleks Balaikota setiap hari Jum’at.



Berita 1
Minuman Kecantikan Diluncurkan
Kalibawang (KR) -  Perusahaan minuman kecantikan kulit meluncurkan produk Fresh skin ke pasaran bersama anak-anak Panti Asuhan (PA) Brayat Pinuji dan PA Santa Maria di Boro, Banjarasri, Kalibawang, Senin (23/1).
Minuman kecantikan kulit dalam kemasan 500 mililiter ini merupakan minuman yang mengandung vitamin E dan dapat melindungi kulit dari pemanasan global dan cuaca ekstrim. Seperti sejenis minuman mineral lainnya, produk ini dapa diminum oleh pria maupun wanita.
“Orang yang mengonsumsi minuman ini, dari dalam tubuh membuat kulit lebih cantik. Di dalam minuman ini mengandung vitamin E,” tutur Valentinus Suharyantoro, Owner Perusahaan Fresh Skin. Untuk mewujudkan mimpi menyatukan minuman mineral dengan vitamin E, dibutuhkan perjuangan panjang. Kini, tambahnya, produk ini mendapat pengakuan dari Badan Pengawasan Obat dan Minuman (BPOM) RI.
Peluncuran produk Fresh Skin mendapat sambutan ratusan anak-anak panti asuhan putri PA Brayat Pinuji dan anak-anak putra Santa Maria. Dalam acara ini diisi oleh anak-anak panti asuhan menyanyi lagu pujian diiringi alat musik kulintang, tarian gerak dan lagu, potong tumpeng dan makan bersama.
Pimpinan PA Brayat Pinuji, Sr Yofina OSF dan Pimpinan PA Santa Maria, Br Marcelinus FIC pada kesempatan tersebut memberikan motivasi anak-anak panti asuhan.
Sumber : Kedaulatan Rakyat edisi Selasa Pahing 24 Januari 2012 hal 5

Pokok-pokok berita :
1.        Apa                 :     Minuman kecantikan kulit.
2.        Kapan             :      Senin, 23 Januari 2012.
3.        Di mana          :      Di Boro, Banjarasri, Kalibawang
4.        Mengapa         :      Karena mengandung vitamin E.
5.        Siapa               :      Owner Perusahaan Fresh Skin.
6.        Bagaimana      :      Minuman Fresh Skin mengandung vitamin E dan dapat melindungi kulit dari pemanasan global dan cuaca ekstrim.

Berita 2
Lakalantas 2011 : 49 Meninggal Kerugian Rp 1,4 M
            Temanggung (KR) – Faktor manusia dan kelayakan kendaraan sebagai penyebab utama kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Temanggung 2011. Karenanya stamina pengemudi harus prima saat mengemudi dan didukung kendaraan yang layak pakai. “Jika kelelahan harus istirahat, jangan paksakan mengemudi. Bila ada kejanggalan kondisi kendaraan harus diperbaiki. Pemaksaan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan,” kata Kapolres Temanggung AKBP Kukuh Kalis, Minggu (15/1).
            Sepanjang 2011, tercatat ada 529 kasus kecelakaan yang terlaporkan di Polres Temanggung dengan kerugian Rp 1,44 miliar. Dari kecelakaan itu, 49 orang meninggal dunia, 72 orang luka berat dan 739 orang luka ringan.
            Kasat Lalu Lintas AKP Maryadi menambahkan, ada banyak kasus yang tidak dilaporkan kepada polisi. Hal ini terjadi di antaranya karena kecelakaan tunggal, ditangani secara kekeluargaan, kecelakaan kecil dan jauh dari jangkauan petugas kepolisian. “Untuk kecelakaan yang menyita perhatian warga tentu masuk laporan dan tertangani,” katanya.
Sumber  : Kedaulatan Rakyat edisi Senin Wage 16 Januari 2012 hal 17.

Pokok-pokok berita :
1.    Apa               :        Faktor manusia dan kelayakan kendaraan.
2.    Kapan           :         Sepanjang 2011.
3.    Di mana        :         Di Temanggung.
4.    Mengapa       :        Karena kecelakaan tunggal yang ditangani secara kekeluargaan dan jauh dari jangkauan kepolisian.
5.    Siapa             :         Kapolres Temanggung AKBP Kukuh Kalis.
6.    Bagaimana    :         Tercatat ada 529 kasus kecelakaan yang terlaporkan di Polres Temanggung dengan kerugian Rp 1,44 miliar. Dari kecelakaan itu, 49 orang meninggal dunia, 72 orang luka berat dan 739 orang luka ringan.


Artikel 1
Mengimbangi Kemajuan Teknologi
Era modern membawa banyak sekali perubahan dalam pola penyebaran informasi dan teknologi komunikasi (ITK). Globalisasi menjadikan arus infromasi mudah sekali diakses oleh siapapun yang menguasai teknologi. Lompatan kemajuan teknologi yang begitu cepat ini menyebabkan jarak perubahan menjadi sangat besar dalam waktu yang singkat, sehingga perbedaan antar generasi pun menjadi terasa amat jelas. Perbedaan pola pikir, perilaku dan life skill antara generasi tua dan muda menjadi permasalahan yang perlu dijembatani agar tidak terjadi degradasi nilai moral dan masa depan.
Sudah menjadi kenyataan, remaja saat ini lebih menguasai teknologi modern. Usia yang masih belia menjadi kelebihan bagi generasi muda dalam mempelajari berbagai perkembangan teknologi yang sangat cepat. Berbeda dengan generasi tua yang secara usia sudah tidak lagi produktif untuk mempelajari kemajuan teknologi yang terus berkembang setiap saat. Keunggulan skill generasi muda dalam menguasai kemajuan teknologi ini tak urung menyebabkan perbedaan pola pikir antar generasi. Jika perbedaan ini tidak disikapi dengan tepat, akan muncul perbedaan perilaku antara kaum muda dengan kaum tua yang sangat mungkin bertentangan dalam nilai moral dan budaya. Penggunaan internet oleh remaja misalnya, dapat berdampak terhadap lunturnya nilai-nilai moral dan budaya lokal seperti sikap menghormati orang yang lebih tua atau tenggang rasa kepada orang lain. Di sinilah pentingnya pengenalan dan pendidikan budaya bagi generasi muda. Hal ini sebagai bekal bagi para remaja agar dapat membedakan mana budaya yang dapat diserap dan mana yang tidak sehingga seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, nilai moral dan budaya lokal tetap dipertahankan. Rap dan mana yang tidak sehingg seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, nilai moral dan budaya lokal tetap dipertahankan.
Pengenalan dan pendidikan nilai moral-budaya ini harus dimulai dari dua lembaga yang paling dekat dengan sosok remaja yaitu keluarga dan sekolah. Orang tua sebagai figur dalam keluarga harus bisa memberikan contoh perilaku yang positif dan secara verbal memberikan pengetahuan kepada anak tentang budaya yang ada di masyarakat. Sedangkan, di sekolah remaja perlu dikenalkan sejarah bangsa Indonesia agar mereka mengenal jati diri sebagai bagsa serta mengetahui nilai-nilai moral dan budaya yang dijunjung nenek moyang.
Oleh : Faqih Kamaluddin Yamin, mahasiswa Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Sumber : Kedaulatan Rakyat edisi Jumat Pon 20 Januari 2012 hal 18
Rangkuman :
Keunggulan skill generasi muda dalam menguasai kemajuan teknologi ini tak urung menyebabkan perbedaan pola pikir antar generasi. Jika perbedaan ini tidak disikapi dengan tepat, akan muncul perbedaan perilaku antara kaum muda dengan kaum tua yang sangat mungkin bertentangan dalam nilai moral dan budaya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap pembentukan sikap bagi generasi muda. Ketrampilan dalam mengolah atau menggunakan teknologi juga harus diimbangi dengan perilaku yang aktif dan bermoral.
Orang tua sebagai figur dalam keluarga harusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Orang tua sebaiknya mampu mengendalikan perilaku bagi anak-anaknya sehingga teknologi tidak menyihir mereka menjadi anak-anak yang tidak memiliki nilai moral dan budaya.


Artikel 2
Menelaah UN dan Seleksi Masuk PT.
            Ujian nasional (UN) digunakan sebagai evaluasi tahap akhir dari tingkat pembelajaran. Siswa yang meraih nilai lebih dari standar dinyatakan lulus dari tingkat pembelajaran tersebut. Seleksi masuk PTN digunakan sebagai prediksi, apakah calon mahasiswa dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi tertentu.
            Bagaimanapun UN dan ujian seleksi masuk PTN memiliki tujuan yang berbeda. Ujian akhir berfungsi untuk melakukan evaluasi hal-hal yang telah dipelajari, sedangkan seleksi masuk untuk memprediksi kemampuan yang akan datang. Menurut hemat penulis, kedua hal itu sebaiknya dilaksanakan secara terpisah satu sama lain. Khusus untuk seleksi masuk PTN sebaiknya dibuat standardisasi secara nasional dalam bentuk skor tersertifikat. Jika perlu, dibentuk sebuah badan khusus mengenai seleksi masuk PTN. Badan ini mengeluarkan ujian dua kali dalam setahun. Ujian ini menghasilkan sebuah sertifikat dengan skor yang berlaku selama satu tahun. Kemudian masing-masing program studi di tiap perguruan tinggi merumuskan skor sertifikat minimum untuk dapat masuk menjadi mahasiswa. Hal ini untuk mempermudah calon mahasiswa karena mereka mengikuti ujian tanpa terbebani untuk memasuki pilihan Prodi tertentu. Program ini dapat meratakan kesempatan kuliah dan meratakan jumlah calon mahasiswa di semua PTN.
            Setidaknya seleksi masuk PTN berdasarkan satu model ujian yang sama, hanya batas minimum skornya saja yang berbeda. Ujian yang dilaksanakan setahun dua kali dan memiliki masa waktu setahun itu, juga memudahkan calon mahasiswa untuk lebih mempersiapkan mental dan finansial dalam kuliah di tempat yang jauh.
            UN, sebaiknya tetap seperti yang telah ada dengan sejumlah perbaikan. Kualitas SMA dapat dilihat dari seberapa banyak siswanya lolos ke PTN. Sedangkan, kualitas SMK dilihat dari prosentase penyerapan lulusannya di dunia kerja. Untuk SD dan SMP yang merupakan pendidkan wajib, sebaiknya juga memiliki kualitas yang setara. SD dan SMP negeri sebaiknya hanya memiliki satu standar, yaitu Sekolah Standar Nasional (SSN).
            Secara singkat, UN SD untuk menjadi bahan guru SMP mengenali potensi siwa. Hal ini sebagai pegangan guru mengenai kondisi para siswanya. UN SMP untuk menentukan sebaiknya siswa melanjutkan ke SMA atau SMK. Level SMK yang A atau B digunakan untuk melihat apakah siswa dapat berlanjut ke jenjang D3 atau sebaiknya langsung bekerja. UN SMA untuk melihat evaluasi hasil belajar dan menentukan apakah sebaiknya masuk pe perguruan tinggi (S1) atau mengambil kursus keahlian bekerja.
            Seleksi masuk perguruan tinggi bertujuan memprediksi kemampuan akademis calon mahasiswa. Usia berapapun dapat mengikuti seleksi ini. Hasilnya berupa skor yang berlaku selama satu tahun, berbentuk sertifikat resmi dari Depdikbud. Sertifikat ini dapat digunakan untuk masuk menjadi mahasiswa di Prodi manapun asalkan skornya di atas skor minimum di Prodi tersebut. Skor minimum ini ditentukan sendiri oleh Prodi dan PT terkait.
Oleh : Rudi Widiyanto, alumnus Psikologi UGM
Sumber : Kedaulatan Rakyat edisi Rabu Pon 25 Januari 2012 hal 15
Rangkuman :
Ujian akhir berfungsi untuk melakukan evaluasi hal-hal yang telah dipelajari, sedangkan seleksi masuk untuk memprediksi kemampuan yang akan datang. Khusus untuk seleksi masuk PTN sebaiknya dibuat standardisasi secara nasional dalam bentuk skor tersertifikat. Jika perlu, dibentuk sebuah badan khusus mengenai seleksi masuk PTN. Badan ini mengeluarkan ujian dua kali dalam setahun. Ujian ini menghasilkan sebuah sertifikat dengan skor yang berlaku selama satu tahun. Kemudian masing-masing program studi di tiap perguruan tinggi merumuskan skor sertifikat minimum untuk dapat masuk menjadi mahasiswa. Hal ini untuk mempermudah calon mahasiswa karena mereka mengikuti ujian tanpa terbebani untuk memasuki pilihan Prodi tertentu. Program ini dapat meratakan kesempatan kuliah dan meratakan jumlah calon mahasiswa di semua PTN.
UN, sebaiknya tetap seperti yang telah ada dengan sejumlah perbaikan. Kualitas SMA dapat dilihat dari seberapa banyak siswanya lolos ke PTN. Sedangkan, kualitas SMK dilihat dari prosentase penyerapan lulusannya di dunia kerja. Untuk SD dan SMP yang merupakan pendidkan wajib, sebaiknya juga memiliki kualitas yang setara. SD dan SMP negeri sebaiknya hanya memiliki satu standar, yaitu Sekolah Standar Nasional (SSN).

Khusus untuk seleksi masuk PTN sebaiknya dibuat standardisasi secara nasional dalam bentuk skor tersertifikat. Jika perlu, dibentuk sebuah badan khusus mengenai seleksi masuk PTN sehingga ada kualifikasi bagi calon-calon yang bisa masuk perguruan tinggi tertentu apalagi perguruan tinggi negeri.

0 comments:

Post a Comment